Selasa, 21 Oktober 2014

PREVALENSI OUTCOME LUKA KAKI DIABETIK DI KLINIK LUKA GRIYA AFIAT MAKASSAR


Menurut WHO, ada empat komplikasi utama dari Diabetes Mellitus, salah satunya adalah amputasi akibat luka kaki diabetik. Setelah amputasi resiko kematian meningkat hingga 40 % dalam satu tahun pertama.

Namun bukan berarti tidak ada harapan kesembuhan bagi pasien dengan luka kaki diabetik.  Dari hasil evaluasi perawatan yang kami lakukan di klinik Griya Afiat Makassar, prevalensi kesembuhan dalam satu tahun sebesar 42.1 %. 

Angka ini tentunya terbilang tinggi mengingat seringkali pasien dengan luka kaki diabetik datang pada status infeksius atau gangrene (wagner 4 atau 5).
 

Yang menjadi tantangan adalah masih tingginya angka drop out dari perawatan sebesar 26.3 %. Ada banyak potensi masalah mengapa pasien luka kaki diabetik "berhenti" ditengah jalan. Mencoba mencari terapi alternatif, berdomisili di luar kota, tidak ada dukungan keluarga hingga keterbatasan finansial menjadi "barrier" dalam proses perawatan.

Oleh karena itu salah satu kiat untuk meminimalkan angka drop out dengan melakukan sistem rujukan kepada rekan sejawat spesialis luka hingga merujuk ke Rumah Sakit untuk kasus yang memang sudah membutuhkan penanganan khusus seperti dalam hal terjadinya sepsis. Dari data diatas kami telah melakukan sistem rujukan pada 21.1 %.

Yang terakhir adalah mortalitas, dari sekian luka kronis yang kami tangani, luka kaki diabetik adalah luka kronis dengan prevalensi kematian yang cukup tinggi yakni sebesar 10.5 %. Angka yang masih bisa ditekan tentunya manakala pasien datang pada fase awal (wagner 1,2,3) dimana peluang kesembuhan lebih besar.

Dan yang tidak bisa diabaikan adalah cukup tingginya angka kekambuhan yakni sebesar 37.5 % dalam satu tahun pertama. Sebuah "alarm" yang mengingatkan kita semua untuk melakukan "screening" berkala terhadap potensi kejadian dan kekambuhan luka kaki diabetik.

Tidak ada komentar: